Analisa Memilih Batako atau Bata Merah sebagai Penutup Dinding Rumah

Halo sobat, kali ini kami akan mengulas tentang salah satu pilihan komponen bangunan yang kadangkala membuat bingung penggunanya. Salah satu komponen bangunan yang vital adalah tembok sebagai barier antara satu ruangan dengan ruangan lainnya. Untuk membuatnya tentu ada banyak cara yaitu batako, bata merah, bata ringan, partisi dsb. Nah disini kami akan memfokuskan pembahasan antara batako dan bata merah. Untuk yang lainnya nanti akan menyusul hehehe.

Baca Juga : Keunggulan Kayu Bengkirai pada Sebuah Hunian

Pertama mari kita bahas dulu penjelasan masing-masing bahan bangunan ini.

Batako 

Kontraktor di Bali

Batako adalah salah satu material dinding yang umumnya dibuat dari campuran semen dan pasir kasar yang dicetak padat atau dipress. Terdapat dua jenis batako yang beredar di toko-toko yaitu batako lubang dan batako buntu tentu saja harganya berbeda. Ukuran batako pun bervariasi dengan panjang 36 – 40 cm, lebar 9 – 10 cm dan tinggi 15 – 18 cm. Nah ukuran yang bervariasi ini harus dicermati agar kita gak tertipu dengan harga dan rugi kuantitas.

Misalnya nih saya pernah mengalaminya, pertama saya biasanya membeli batako buntu ukuran besar 9x18x38 cm dengan harga 2300/biji dan dalam 1 m2 luas dinding itu menghabiskan 14 batako. Nah terus di proyek yang lokasinya berbeda saya nanya harga dan harganya masih sama 2300/biji (Denpasar 2013) dan langsung saya pesan. 

Setelah dipasang ternyata kurang, ciaaahhhh akhirnya saya pelajari ternyata ukuran batakonya lebih kecil kalo gak salah itu 9x15x37 cm dan menghabiskan 16 batako/m2. Jadi ternyata dibalik harga yang sama, saya rugi Rp 4600/m2 wadoooooo. Nah itu pengalaman buat yang belum tau aja, mungkin temen-temen saya yang sudah senior udah pada tau saya musti lebih belajar lagi ke mereka. 

Bata Merah

Kontraktor Terbaik di Bali

Bata merah merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. bata merah terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah-merahan. Ukuran bata merah pun bervariasi disetiap daerah. Umumnya ditempat saya ukurannya panjang 21 cm, lebarnya 9 cm dan tebalnya 4,5 cm. Secara hitungan teknis per 1 m2 dinding memerlukan 67 buah bata dan mungkin akan berbeda lagi sedikit aplikasi dilapangannya tergantung dari ketebalan spesi/luluh yang dipake dilapangan. Kalo berdasarkan pengalaman saya dilapangan kisaran 64 – 67 biji /m2.

Baca Juga : Aplikasi Semen Nat Keramik Dinding dan Lantai

Berikutnya mari kita jabarkan keunggulan dari masing-masing bahan tersebut:

Keunggulan batako:

1. Ukuran lebih besar sehingga mempercepat pemasangan.
2. Pemasangan bisa lebih rapi.
3. Lebih ringan dari bata merah dalam jumlah m2 yang sama.
4. Tidak perlu direndam air sebelum pemasangan yang kembali memepercepat pemasangan.

Keunggulan bata merah:

1. Lebih kuat daripada batako.
2. Tahan api karena pembuatannya melalui pembakaran di tungku.
3. Mudah dan hemat jika membuat bidang-bidang kecil.
4. Karena ukurannya kecil, pengangkutannya jadi lebih mudah.
Selanjutnya mari kita uraikan kekurangan bahan-bahan ini:

Kekurangan batako:

1. Kekuatannya kalah daripada bata merah karena bisa jadi dipenjual memakai campuran hemat agar     biaya sedikit dikeluarkan. Dan sering terjadi kalau batako dijatuhkan akan pecah. Tapi tidak semua     seperti itu, cuma oknum-oknum saja boss.
2. Tidak tahan panas dan kurang baik dalam meredam suara.
3. Memperbesar peluang retak rambut pada dinding.

Kekurangan bata merah:

1. Ukurannya lebih kecil sehingga membutuhkan jumlah yang lebih banyak dan jatuhnya lebih mahal     dari batako.
2. Waktu pemasangan lebih lama karena lebih kecil dan banyak.
Kelebihan dan kekurangan yang saya sebutkan diatas akan menjadi dasar pertimbangan dari pemilihan bahan yang disesuaikan dengan kondisi si pemakai. Dan secara garis besar akan dibagi dalam dua pertimbangan yaitu mengejar biaya atau kualitas? Mari kita analisa berdasarkan kondisi tersebut.

Jika pemilik rumah mengejar biaya 

Hal ini biasanya menjadi pertimbangan oleh pemilik yang memiliki dana yang kurang. Banyak juga saya lihat hal ini di proyek-proyek perumahan yang dikembangkan oleh developer yang hanya mengejar keuntungan semata, maaf bukan menjelekkan tapi memang ada saya lihat tapi tidak semua yaa hehehe. 

Nah jika pemilik mengejar hemat biaya maka tentunya yang dipilih adalah batako. Tentu saja disebabkan karena harga batako per m2 nya akan jatuh lebih murah daripada bata merah. Penggunaan spesi juga akan lebih sedikit dan tentu saja ongkos pasangnya jadi lebih murah karena bisa cepat dalam pemasangan.

Perhitungan harganyua seperti ini sederhananya.

1 m2 batako perlu 14 buah x 2300 = Rp 32.200,-
1 m2 bata merah perlu 67 buah x 750 = Rp 50.250,-
jadi Anda bisa menghemat Rp 18.050,- /m2 belum lagi lebih hemat di pasir dan semen dimana anggaran itu bisa dialihkan untuk pengadaan bahan yang lainnya.

Jika pemilik menggunakan pilihan batako tentunya kekuranganya harus diantisipasi. Menurut saya nih jika masalahnya di kekuatan yang mempengaruhi struktur maka menurut saya ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena sepengetahuan saya dalam perencanaan struktur terutama bangunan diatas dua lantai, kekuatan balok atau kolom sudah diperhitungkan tanpa ada bantuan penyangga berupa dinding pengisi. 

Tapi sebenarnya untuk menghemat struktur sebenarnya masih bisa dianalisa jika dinding dimasukkan sebagai bantuan perkuatan struktur. Tapi menurut saya itu tidak perlu karena harus diantisipasi jika nantinya suatu saat temboknya mau dibongkar entah keperluan perluasan area dan sebagainya sehingga kekuatan struktur yang didesain tetap tidak berubah.

Untuk masalah rentak rambut menurut saya ini bisa diantisipasi dengan mengikuti aturan acian dinding setelah plesteran berumur 4 hari dan mungkin harus dilebihkan agar plesteran benar-benar kering sehingga tidak ada pecah-pecah lagi akibat penyerapan air plesteran oleh batako. saya rasa hal ini akan mengurangi retak-retak rambutnya.

Nah untuk kekurangan berupa tidak tahan api itu ya antisipasi aja jangan sampai ada kebakaran heheheh. Untuk suara, ya pakai peredam suara atau diruangan dimaksimalkan posisi dan penempatan jendela sehingga tidak ada gem dalam ruangan.

Jika pemilik rumah mengejar kualitas

Bagi pemilik yang mempunyai uang lebih dan sangat serius akan kualitas, saya sarankan untuk tidak ragu memilih bata merah. Karena sudah dijelaskan dalam keunggulan bata merah, yaitu lebih kuat, lebih tanah panas dan lebih bisa meredam suara.  Disamping itu kalau menurut saya pemasangan bata merah bisa lebih dikreasikan seperti tanpa difinish/unfinish sehingga rumah terkesan alami dan artistik hehhehe.

Baca Juga : 6 Jenis Kaca untuk Rumah yang Perlu Kamu Tahu

Nah segitu aja pembahasan dari kami. Ini murni analisa berdasarkan pengalaman di lapangan dan membaca literatur di om google. Jika ada yang salah mohon dikoreksi. Jika sobat sekalian ada tambahan penjelasan monggo dishare di komentar dibawah ini.
Akhir kata semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Suksma.

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

You may also like